![]() |
KARAWANG,ETIKANES.COM – Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah IV Jawa Barat menyoroti keras dugaan kelalaian sejumlah sekolah di Karawang setelah puluhan pelajar tingkat SMA dan SMK terlibat dalam aksi demonstrasi ke Gedung DPR RI, Jakarta, pada akhir Agustus 2025 lalu. Insiden ini mencoreng dunia pendidikan dan menimbulkan pertanyaan besar soal pengawasan terhadap peserta didik di lingkungan sekolah maupun luar jam belajar.
Sebanyak 44 hingga 49 pelajar diamankan oleh aparat kepolisian sebelum mereka tiba di lokasi aksi. Mereka berasal dari berbagai sekolah di Karawang dan hendak bergabung dalam unjuk rasa yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pendidikan.
Kepala KCD Wilayah IV Jawa Barat, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Riesye Silvana, menyampaikan keprihatinannya atas keterlibatan pelajar dalam aksi tersebut.
“Terima kasih informasinya. Kami sangat menyayangkan ada pelajar yang masih ikutan demo. Jauh-jauh hari Dinas Pendidikan dan juga Cabang Dinas sudah sangat masif untuk menghimbau dan melarang pelajar SMA/SMK turut serta dalam aksi unjuk rasa atau demo,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Riesye menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah keterlibatan pelajar, mulai dari surat dinas, penyebaran flyer, hingga penurunan Satgas Pelajar sebagai alat kontrol di lapangan.
“Segala macam upaya, dari mulai surat dinas, flyer, bahkan sampai menurunkan Satgas Pelajar menjadi alat kontrol kita. Ini bukan semata-mata kelemahan sekolah, karena sekolah juga sudah berupaya keras. Namun memang perlu kerjasama dari orang tua dan komite sekolah dalam hal pemantauan dan pengawasan anak, terutama di luar jam sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Karawang, H. Yunanto, belum memberikan respons saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp terkait keterlibatan siswa dalam aksi tersebut.
Pihak Cabang Dinas memastikan akan dilakukan pembinaan terhadap para siswa yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Editor: Aep Apriyatna