![]() |
Foto: Ruang kelas SDN Cilamaya VI ambruk |
KARAWANG, ETIKANEWS.COM – Ratusan siswa SDN Cilamaya VI, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terpaksa kehilangan sekolah mereka setelah bangunan sekolah ambruk. Peristiwa ini langsung menyulut kemarahan publik, apalagi Disdikpora dan Bupati Karawang dianggap bungkam, seolah menutup mata atas nasib anak-anak.
Foto dan video reruntuhan sekolah yang diunggah akun Instagram @karawang_kekinian viral dalam hitungan jam. Netizen ramai-ramai menyebut kejadian ini sebagai “cermin buruk wajah pendidikan Karawang” dan menuding pejabat lebih peduli proyek besar daripada keselamatan siswa.
"Saya yakin SD ini sudah sering bikin proposal rehab, tapi birokrasi kita tetap saja kacau. Yang dapat rehab dan Ruang Kelas Baru tahun ini malah sekolah yang bangunannya cukup layak atau rusak ringan," tulis akun el**no**, Minggu (28/9/2025).
Akun lain jr**il***, menyoroti wewenang bupati, yang mestinya bertanggung jawab penuh atas sekolah dasar dan menengah di wilayahnya. Sebagian netizen bahkan menilai, Karawang yang dijuluki kota industri terbesar se-Asia Tenggara, justru punya pejabat yang “tutup mata” terhadap pendidikan anak-anak.
Kekecewaan publik kini mengarah pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang diminta turun tangan segera. Jika Pemkab Karawang tetap diam, provinsi dianggap wajib hadir untuk memastikan anak-anak belajar dalam lingkungan yang aman dan layak.
Ironi semakin terasa karena anggaran pendidikan Karawang diduga tidak berpihak pada kebutuhan mendasar. Gedung sekolah dibiarkan rapuh, sementara proyek-proyek mewah lain terus jalan. Netizen menyebut ini sebagai bukti bahwa pembangunan “besar tapi tidak merakyat”.
Ambruknya SDN Cilamaya VI bukan sekadar masalah bangunan, tetapi pengabaian hak anak-anak untuk belajar dengan aman dan bermartabat. Publik kini menunggu: apakah Pemkab Karawang tetap bungkam, atau Gubernur Dedi Mulyadi akan hadir sebagai penyelamat?
Sumber: ig karawang_kekinian
Editor: Aep Apriyatna