![]() |
Proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMKN Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat |
KARAWANG, ETIKANEWS.COM – Proyek pembangunan gedung baru SMK Negeri Batujaya, Kabupaten Karawang, tengah menjadi sorotan publik. Pekerjaan yang seharusnya berjalan sesuai standar justru diduga tidak sesuai prosedur dan minim pengawasan di lapangan.
Pembangunan gedung negeri sederhana sebanyak 6 ruangan ini merupakan bagian dari program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV. Lokasi proyek berada di Jalan Raya Batujaya, Dusun Telukampel RT 001/RW 001, Desa Karyamakmur, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan data resmi, proyek tersebut memiliki rincian sebagai berikut:
Nomor Kontrak: 1563/SPK/MK.1.02.0064/KCD-IV/2025
Tanggal Kontrak: 11 September 2025
Nilai Kontrak: Rp 2.082.392.000
Masa Pelaksanaan: 90 hari kalender
Penyedia Jasa: CV. Jaya Bangun Bumi
Konsultan Pengawas: PT Sampulur Cipta Guna
Sumber Dana: APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2025
Saat tim media meninjau lokasi pada Selasa (7/10/2025), terlihat beberapa pekerja tidak menggunakan perlengkapan kerja standar, bahkan beberapa di antaranya hanya memakai sandal jepit. Kondisi ini memunculkan pertanyaan terkait pengawasan pelaksana dan konsultan pengawas proyek.
Wakil mandor, Supen, menjelaskan bahwa pekerjaan sudah berlangsung sekitar dua puluh hari.
“Kalau soal sewa kelola saya kurang tahu. Kalau kekurangan barang, saya yang order material, tapi pembayaran langsung bos yang urus,” ujarnya.
Guru bidang PKN Agus menyambut baik pembangunan gedung baru tersebut.
“Sekolah mah senang, Alhamdulillah. Sekarang mah kami hanya penerima manfaat, jadi enggak ribet ngurus laporan ke Bandung seperti dulu. Pembangunan ini bikin kami bisa fokus mengajar,” katanya.
Agus berharap hasil pembangunan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Harapannya hasilnya memuaskan, speknya bagus, dan semoga nanti bisa ada tambahan RKB (ruang kelas baru), karena ruangan masih kurang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN Batujaya, Defi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Selasa (7/10/2025), belum memberikan jawaban hingga berita ini diterbitkan.
Reporter: Asman Saepudin
Editor: Aep Apriyatna