DokterSehat.Com– Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dari Shi Yuqi di babak final bulu tangkis beregu masih menjadi perbincangan banyak orang. Anthony dianggap kalah terhormat karena sudah berusaha untuk memaksakan diri meski menahan nyeri pada lututnya.
Dilansir dari CNN, beruntung, cedera yang dialami Anthony tidak parah. PP PBSI menyebut ia mengalami kram otot kaki yang cukup parah. Cedera ini pun akan segera pulih dan dipastikan Anthony tetap bisa bertanding di nomor perorangan.
“Rasa sakit yang disebabkan kram ini paling terasa di betis. Ginting juga terkena dehidrasi saat bertanding sehingga membuat tarikan kram lebih kuat,” ucap Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto.
PBSI langsung bertindak cepat dengan melibatkan fisioterapis dan menyediakan makanan kaya gizi dan nutrisi sehingga tubuh Anthony Ginting bisa segera pulih dan mampu bertanding dengan maksimal.
Dilansir dari Healhlink BC, kram otot terjadi akibat kontraksi yang tidak bisa dikendalikan oleh otak. Kondisi ini membuat sensasi tarikan yang sangat kuat di area betis. Kram juga bisa disebabkan oleh otot yang mengencang dengan tiba-tiba. Dalam dunia medis, apa yang dialami Anthony Ginting bisa disebut sebagai charley horse. Kondisi ini bisa dialami saat seseorang mengalami aktivitas fisik atau saat tidur.
Hal yang menarik adalah kram otot ini tidak hanya terjadi pada para atlet, melainkan juga pada orang dewasa. Medicinet bahkan menyebut 95 persen manusia pasti mengalami kram otot meski hanya sekali dalam hidupnya. Seiring dengan bertambahnya usis, kasus kram otot ini pun akan lebih sering terjadi.
Penyebab dari kram otot ini terjadi akrena otot yang sedang bekerja dengan berat, menurunnya jumlah mineral pada tubuh, dan kekurangan cairan yang menyebabkan dehidrasi. Sebagaimana kita ketahui, Anthony bertanding dengan hebat setiap hari di Asian Games 2018 dalam waktu yang cukup lama. Hal inilah yang sepertinya menjadi penyebab dari kram otot yang menimpanya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.