DokterSehat.Com– Apa menu makanan dari daging khas Idul Adha favorit Anda, gulai atau sate?
Kedua jenis sajian dari daging ini memang menjadi menu makanan yang paling banyak dipilih saat hari raya kurban tiba, ya. Keduanya memiliki cita rasa dan cara pengolahan yang berbeda, namun tentu sama nikmatnya.
Nah, kira-kira jika dilihat dari kandungan gizinya, mana yang lebih sehat, antara gulai daging atau sate daging?
Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya di bawah ini!
Daging sebagai bahan baku utama dalam masakan
Daging merupakan bahan makanan yang menjadi lebih banyak dikonsumsi saat Idul Adha.
Umumnya, daging yang tersedia dalam jumlah banyak akan diolah menjadi berbagai jenis masakan dengan beragam metode dan penggunaan bumbu.
Daging sendiri, merupakan bahan makanan berprotein hewani yang banyak padat gizi, utamanya zat besi dan mineral. Sayangnya daging mengandung banyak lemak, utamanya jenis lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh.
Untuk mengurangi dampak dari asupan lemak dalam tubuh, memilih metode masak dengan makanan pendamping atau bumbu yang tepat bisa menjadi cara yang super tepat.
Plus minus mengolah daging menjadi gulai
Gulai atau gule, merupakan menu makanan berkuah santan yang berbahan baku daging.
Selain santan, penggunaan bumbu rempah dalam gulai cukup banyak sehingga gulai memiliki cita rasa yang kaya dan sangat nikmat.
Dengan cara pengolahan dan penyajian gulai, maka gulai memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan mengolah daging menjadi gulai
- Tinggi kandungan fitonutrien dan rempah dari penggunaan bumbu alami, yang bisa mendukung asupan zat dan gizi alami dalam tubuh.
- Mengandung lemak nabati dari penggunaan santan, yang bisa dimanfaatkan dengan maksimal, untuk meningkatkan kadar kolesterol baik, jika santan yang digunakan jumlah dan konsistensinya tepat.
Kekurangan mengolah daging menjadi gulai
- Tinggi kalori dan lemak, karena penambahan santan yang juga banyak mengandung kalori dan cenderung disajikan dengan konsistensi kental.
- Zat gizi rawan hilang, utamanya vitamin larut air, yang bisa hilang atau rusak dengan metode perebusan dan paparan dengan lemak berlebih.
Plus minus mengolah daging menjadi sate
Sate merupakan sajian khas nusantara yang menggunakan bahan baku daging yang ditusukkan pada batang bambu, kemudian diberi bumbu, biasanya bumbu dari kacang atau bumbu rempah alami.
Daging tersebut kemudian dibakar atau dipanggang dengan matang.
Dengan metode dan cara pengolahan daging tersebut, maka menu sate daging memiliki beberpa kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Kelebihan menu sate daging
- Kandungan gizi lebih terjaga, karena metode panggang atau bakar lebih mampu mempertahankan berbagai jenis vitamin dalam daging.
- Memiliki kandungan fitonutrien dan protein nabati, dari bumbu rempah dan kacang. Hal ini akan membuat sajian sate daging memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap.
- Dibandingkan dengan sajian daging bersantan, menu sate daging cenderug lebih rendah kalori.
Kekurangan menu sate daging
- Rentan memiliki bagian terbakar atau gosong, yang merupakan zat karsinogenik atau penyebab kanker.
- Bumbu sate biasanya dicampurkan dengan kecap kemasan, yang membuat asupan natrium dalam sate semakin tinggi dan meningkatkan tekanan darah tubuh.
Lantas, mana yang lebih sehat antara menu gulai atau sate daging?
Seperti yang telah disebutkan di atas, masing-masing menu makanan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Anda bisa memerhatikan kelebihan masing-masing sajian makanan, dan menghindari menyajikan sajian makanan dengan cara yang bisa memengaruhi kesehatan tubu. Anda bisa mengatasi hal tersebut dengan:
- Membuat menu gulai dari santan encer dan tidak membuat gulai dengan banyak kuah, agar kemungkinan vitamin dalam gulai bisa terserap tubuh lebih besar.
- Membuat bumbu sate dari bumbu alami saja dan hindari menambahkan kecap.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.