DokterSehat.Com – Kencing batu adalah istilah umum yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyakit batu saluran kemih yang tergolong dengan penyakit kronis. Penyakit kencing batu banyak diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia dan akibat yang ditimbulkannya dapat berupa obstruksi, infeksi, rasa sakit, dan metaplasia pada tubuh. Dehidrasi dari asupan cairan yang rendah merupakan faktor utama dalam pembentukan batu ginjal atau kencing batu.
Gejala Kencing Batu
Batu kandung kemih tidak menunjukan gejala langsung. Tapi, jika batu mengiritasi kandung kemih, gejalanya seperti berikut ini:
1. Nyeri Pinggang
Ini merupakan gejala kencing batu yang paling utama. Nyeri yang ditimbulkan oleh batu ginjal tergantung pada letak batunya. Secara umum, nyeri yang terjadi biasanya berlokasi di pinggang belakang. Pinggang kiri atau pinggang kanan tergantung dari letak batunya apakah ada di sistem ginjal kiri atau sistem ginjal kanan. Intensitas nyeri awalnya terasa ringan sedang, namuan dalam waktu 20-60 menit nyeri dapat bertambah menjadi sangat hebat. Saking hebatnya, orang biasanya jadi tidak bisa berjalan dan penahan nyeri yang paling hebat pun sulit untuk melawan sensasi nyeri ini.
2. Nyeri di area lain
Nyeri pada gejala kencing batu ternyata tidak hanya dapat terjadi pada pinggang saja. Tergantung tempat batunya, nyeri dapat dirasakan di berbagai area tubuh. Area tubuh lain yang dapat terasa nyeri ialah di pinggang depan, pinggang depan bagian bawah, daerah selangkangan bahkan di daerah kemaluan baik pada laki-laki dan perempuan. Biasanya nyeri di daerah ini diawali dengan riwayat nyeri pinggang dahulu, meski bisa juga muncul mendadak di lokasi yang telah disebutkan di atas. Sama seperti nyeri pinggang, nyeri di daeran ini pun sifatnya bisa hebat sekali.
3. Nyeri saat berkemih
Gejala kencing batu lainnya ialah terasa nyeri ketika sedang berkemih. Keluhan ini muncul terutama bila batu ginjal berada di kandung kemih. Nyeri terjadi karena ketika berkemih, batu menggesek dinding kandung kemih sehingga akan terasa nyeri saat berkemih dan hilang perlahan setelah selesai berkemih. Gejala ini terutama perlu dibedakan dengan gejala infeksi saluran kencing yang biasanya terasa panas dan perih ketika berkemih.
4. Perasaan selalu ingin berkemih dan frekuensinya meningkat
Batu ginjal yang berada di kandung kemih dapat memberi gejala kencing batu sering ingin berkemih dan peningkatan frekuensi berkemih. Hal ini terjadi terutama bila batu yang berada di kandung kemih cukup besar sehingga merangsan kandung kemih untuk selalu kebelet ingin kencing. Gejala ini perlu dibedakan dengan gejala kencing manis. Pada kencing batu, meski frekuensi berkemih menjadi lebih banyak namun urine yang dikeluarkan hanya sedikit. Pada kencing manis, frekuensi berkemih meningkat dengan urine yang cukup banyak.
Selain peningkatan frekuensi, batu ginjal di kandung kemih dapat memberikan gejala berupa sensasi selalu ingin berkemih. Biasanya perasaan ini datang tiba-tiba dan harus dituntaskan ke kamar mandi meski urine yang keluar hanya sedikit.
5. Kencing darah
Bila batu ginjal mengiritasi batu saluran kemih dan struktur yang berperan dalam sistem berkemih lainnya, gejala lain yang dapat timbul ialah kencing berdarah. Meski seram, terkadang kencing darah ini terasa tidak nyeri. Namun karena takut, biasanya orang dengan gejala kencing batu ini akan segera berobat ke dokter.
Baca juga: Awas, 3 Makanan ini Bisa Sebabkan Batu Ginjal
Penyebab Kencing Batu
Batu kandung kemih mulai tumbuh ketika urine tertinggal di kandung kemih setelah buang air kecil. Hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari menghentikan kandung kemih dari mengosongkan sepenuhnya ketika kencing.
Kondisi yang menghentikan kandung kemih dari pengosongan sepenuhnya meliputi:
1. Kandung kemih neurogenik
Jika saraf yang berjalan antara kandung kemih dan sistem saraf rusak, misalnya pada stroke atau cedera tulang belakang, kandung kemih mungkin tidak kosong sepenuhnya.
2. Pembesaran prostat
Jika prostat membesar, dapat menekan uretra dan menyebabkan gangguan aliran, meninggalkan beberapa urine di kandung kemih.
3. Alat medis
Batu kandung kemih dapat disebabkan oleh kateter atau alat medis lainnya jika mereka pindah ke kandung kemih.
4. Peradangan kandung kemih
Infeksi batu saluran kemih atau terapi radiasi dapat menyebabkan kandung kemih membesar.
5. Batu ginjal
Batu ginjal dapat bermigrasi ke ureter, jika terlalu besar untuk dilewati, mereka akan tetap berada di kandung kemih dan dapat menyebabkan obstruksi. Batu ginjal lebih umum daripada batu kandung kemih.
Baca juga: Benarkah Mitos Menahan Kencing Memicu Batu Ginjal?
6. Divertikula kandung kemih
Kantong dapat terbentuk di dalam kandung kemih. Jika kantung tumbuh menjadi ukuran besar, mereka dapat menahan kencing dan mencegah kandung kemih kosong sepenuhnya.
7. Sistokel
Pada wanita, dinding kandung kemih dapat menjadi lemah dan jatuh ke vagina; ini dapat memengaruhi aliran urine dari kandung kemih.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.