 |
| Dugaan pungli bantuan beras bulog |
KARAWANG, ETIKANEWS.COM — Jagat media sosial tengah diramaikan oleh unggahan akun M** I*** Senin ( 4/8/2025) yang mengungkap dugaan pungutan liar (pungli) terkait penyaluran bantuan beras di Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalam postingan tersebut, disebutkan bahwa warga penerima bantuan diminta menyerahkan uang sebesar Rp 20 ribu per Keluarga Penerima Manpaat (KPM) kepada oknum Ketua RT sebagai "upah" untuk memberikan informasi bahwa bantuan beras telah sampai di balai desa.
Warga mengaku bahwa beras bantuan sebanyak dua karung itu diambil sendiri oleh penerima, namun tetap dikenakan biaya Rp 20 ribu. Praktik ini diduga dilakukan hampir ke seluruh penerima bantuan di wilayah tersebut.
“Saya tidak akan tinggal diam. Kasus ini akan saya usut tuntas karena banyak warga yang mengeluh dan merasa dirugikan. Jangan sampai kejadian lama terulang kembali, di mana oknum RT yang dulu juga pernah terlibat pungli akhirnya diberhentikan,” tulis akun Ma** I** dalam unggahannya.
Unggahan ini pun memantik berbagai reaksi dari warga lainnya. Salah satunya dari akun Vi*** Ca***, yang menyatakan bahwa praktik pungli semacam ini sudah seperti menjadi kebiasaan.
“Memang sangat merugikan. Tapi kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan RT saja. Bisa jadi ada kerja sama dari oknum lain seperti RW, wakil, atau perangkat desa lainnya. Bantuan seperti ini seharusnya benar-benar murni untuk masyarakat tidak mampu,” tulisnya.
Akun lain bernama M** M**** juga turut membenarkan bahwa praktik serupa terjadi di daerahnya. “Beneran lur, di sini juga gitu. Per karung dimintain Rp 10 ribu,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak desa maupun aparat penegak hukum terkait dugaan pungli tersebut. Warga berharap ada tindakan tegas agar praktik semacam ini tidak terus berulang dan merugikan masyarakat penerima bantuan.
Editor: Aep Apriyatna
