 |
| Program UPLAND 2025 - 2026 KAWASAN PADI ORGANIK WILAYAH UTATA KABUPATEN TASIKMALAYA |
TASIKMALAYA,ETIKANEWS.COM – Program UPLAND yang digagas Kementerian Pertanian menjadi angin segar bagi petani di Kabupaten Tasikmalaya. Program yang menyasar kawasan pertanian dataran tinggi ini dijalankan secara komprehensif, mulai dari pengembangan hulu (on-farm) hingga hilir (off-farm) secara terpadu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, menjelaskan bahwa sejak 2021 hingga 2024 Tasikmalaya telah menerima program UPLAND untuk pengembangan padi organik. Untuk periode 2025–2026, fokus program akan dipusatkan di wilayah Utara Kabupaten Tasikmalaya, meliputi Kecamatan Cisayong, Sukahening, Pagerageung, dan Sukaresik.
“Wilayah utara memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian organik. Selain lahan yang terbuka, sejak 12 tahun terakhir Tasikmalaya menjadi salah satu kabupaten yang mengekspor beras organik. Hanya saja, sempat stagnan saat pandemi Covid-19,” ungkap Tatang, Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, dukungan teknologi pertanian organik di Tasikmalaya juga cukup tersedia. Mulai dari pembuatan kompos, sistem tanam tanpa olah lahan, hingga pemanfaatan pestisida hayati. Ditambah lagi, harga beras organik relatif lebih tinggi dibanding beras konvensional karena tidak diatur HET, serta tren gaya hidup sehat yang kini menjadi kebutuhan global.
Pada 2025–2026, pengembangan kawasan agribisnis padi organik di wilayah utara akan mencakup lahan seluas 630 hektare, tersebar di 23 desa. Program ini melibatkan 37 kelompok tani dengan total 2.732 anggota, serta akan dikelola melalui 3 Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
Ada lima komponen utama yang akan dikembangkan, yaitu:
1. Pembangunan fisik,
2. Penguatan jaringan pemasaran dan kemitraan,
3. Penguatan kelembagaan petani,
4. Pembiayaan pertanian,
5. Peningkatan diseminasi dan adopsi teknologi.
Tatang berharap program ini bisa benar-benar meningkatkan produktivitas dan kualitas petani di Tasikmalaya.
“Program UPLAND diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan, serta menjamin mata pencaharian yang berkelanjutan dan tangguh bagi para petani,” pungkasnya.
Reporter: Iwan K
Editor: Aep Apriyatna
