 |
| Penerima manpaat Suryana bersama Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Hadad dan KSM Tanjungmekar, Uci saat klarifikasi dilokasi |
KARAWANG, ETIKANEWS.COM – Isu kejanggalan proyek SPALD-S di Dusun Telukmungkal, RT 04, RW 11, Kelurahan Tanjung Mekar, Karawang Barat, Kabupaten Karawang mendapat klarifikasi dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL).
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Hadad, menegaskan bahwa kondisi bangunan saat ini belum bisa dijadikan tolok ukur karena pekerjaan masih dalam tahap penyelesaian.
“Masih ada tahapan finishing seperti perapian dan pengecatan. Jadi jangan buru-buru menyimpulkan pekerjaan asal-asalan,” ujarnya, didampingi KSM Tanjungmekar, Uci, Minggu (21/9/2025).
Terkait spesifikasi bahan bangunan, Hadad memastikan seluruh material yang digunakan telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Jika ada temuan di lapangan, akan disesuaikan saat finishing. Intinya material yang digunakan mengikuti aturan yang berlaku,” jelasnya.
Program swakelola DAK Sanitasi awalnya ditujukan untuk 25 Kepala Keluarga (KK). Namun setelah rembuk warga, jumlah penerima manfaat diperluas menjadi 36 KK, agar lebih banyak masyarakat kurang mampu bisa merasakan manfaat jamban sehat dan septic tank.
Menanggapi isu pungutan Rp200–600 ribu serta dugaan pekerja yang tidak dibayar, KSM dan pendamping menegaskan tidak pernah menginstruksikan pungutan.
“Jika memang ada dugaan seperti itu, akan ditelusuri lebih lanjut agar jelas duduk perkaranya,” tegas Hadad.
Suryana, salah satu penerima manfaat program SPALD-S, mengaku bersyukur atas adanya program ini kepada pemerintah.
“Kami berterima kasih, karena program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki jamban sehat maupun septic tank di rumah,” ujarnya.
Dengan klarifikasi ini, KSM dan pendamping berharap pemberitaan mengenai proyek SPALD-S lebih berimbang, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar terkait pelaksanaan program.
Editor: Aep Apriyatna
