DokterSehat.Com – Sanmol obat apa? Sanmol adalah merek yang mengandung bahan aktif Paracetamol (Asetaminofen). Bahan aktif Parasetamol masuk ke dalam kelompok obat analgesik dan juga antipiretik. Obat analgesik sendiri merupakan obat penghilang rasa sakit, sedangkan obat antipiretik adalah obat yang diperuntukkan untuk menurunkan suhu tubuh atau menurunkan demam.
Paracetamol bekerja dengan cara menghambat kerja enzim COX (cyclooxygenase) yang merupakan enzim yang berperan penting dalam pembentukan prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa penyebab demam dan rasa nyeri.
Manfaat Sanmol
Sebagai obat analgesik dan juga antipiretik, berikut beberapa manfaat obat sanmol untuk mengobati gejala penyakit seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Sakit gigi
- Sakit punggung
- Gejala flu seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan nyeri
- Nyeri haid
Sanmol dijual bebas di apotek dan bisa didapatkan tanpa resep dokter.
Dosis
Sanmol tersedia dalam beberapa kemasan yang berbeda dengan kandungan paracetamol yang juga berbeda. Berikut adalah kemasan dan komposisi sanmol berikut juga dengan dosis yang disarankan:
- Sanmol tablet 500 mg dengan kandungan Paracetemol 500 mg.
- Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak-anak usia 5-12 tahun: ½ tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Sanmol Forte tablet 650 mg dengan kandungan Paracetemol 650 mg.
- Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak-anak usia 5-12 tahun: ½ tablet diberikan 3-4 kali sehari.
Sanmol Forte umumnya digunakan untuk rasa nyeri yang lebih berat atau diberikan pada pasien yang berat badannya lebih berat.
- Sanmol Syrup dengan kandungan Paracetemol sebanyak 120 mg untuk setiap satu sendok takar atau 5 ml.
- Anak usia di bawah satu tahun: ½ sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 1-3 tahun: ½-1 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 3-6 tahun: 1 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia di atas 12 tahun: 3-4 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari, namun lebih disarankan untuk menggunakan tablet.
- Sanmol Effervescent 500 mg dengan kandungan Paracetamol 500 mg.
- Dewasa: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Sanmol Effervescent 120 mg dengan kandungan Paracetamol 120 mg.
- Anak usia 6-9 tahun: 2-3 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 9-12 tahun: 3-4 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Sanmol tablet kunyah untuk anak dengan kandungan Paracetamol 120 mg.
- Anak usia 2-6 tahun: 1-2 tablet diberikan 2-4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 2-4 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
- Sanmol Drops untuk bayi dengan kandungan 60 mg Paracetamol untuk setiap 0.6 ml.
- Anak usia di bawah satu tahun: 0.6 ml diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 1-3 tahun: 6-1.2 ml diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 3-6 tahun: 1.2 ml diberikan 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 2.4 ml diberikan 3-4 kali sehari.
- Sanmol Infusion dikemas dalam botol infus 100 ml dengan kandungan 10 mg Parasetamol untuk setiap 1 ml.
- Dosis untuk Sanmol Infusion adalah 10-15 mg/Kg berat badan pasien. Obat diberikan melalui infus intravena selama 15 menit. Diberikan paling banyak 4 kali sehari dengan dosis maksimal 60 mg/Kg berat badan.
Efek Samping
Sama seperti pada obat lainnya, efek samping pada penggunaan Sanmol juga mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa gejela yang mungkin merupakan efek samping Sanmol:
- Mual
- Nyeri perut
- Nafsu makan berkurang
- Warna urin gelap
- Reaksi alergi seperti gatal, kulit kemerahan, bengkak, hingga kesulitan bernapas
- Kulit menguning
Pada dasarnya tidak ada efek samping yang terlalu berat diakibatkan oleh obat ini. Jika gejala-gejala tersebut di atas muncul dan mengganggu, lebih baik hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan pada dokter.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum menggunakan obat Sanmol, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menjadi peringatan dan perhatian:
- Sanmol tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan hipersensitivitas terhadap Parasetamol.
- Obat ini relatif aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, tapi tetap pertimbangkan efek transfer obat melalui ASI. Jadi sebaiknya penggunaan pada ibu hamil, menyusui, dan yang sedang mengikuti program hamil di bawah pengawasan dokter.
- Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang tidak diperbolehkan menggunakan obat ini seperti gangguan ginjal dan hati, Fenilketonuria, dan penyalahgunaan alkohol.
- Penggunaan Sanmol bersamaan dengan obat lain seperti obat epilepsi, obat kanker, obat diabetes tipe 2, obat gatal, obat pengencer darah, dan obat lainnya bisa menimbulkan interaksi obat. Konsultasikan dengan dokter tentang riwayat penyakit Anda untuk mengetahui apakah Anda masih boleh mengonsumsi Paracetamol.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.